PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Fisika
merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam yang banyak menunjang kemajuan dan
pengembangan teknologi. Karena ilmu fisika merupakan kumpulan konsep-konsep
dasar tentang fenomena yang akan dijadikan pondasi untuk cikal bakal
terciptanya teknologi dan juga pengembangan ilmu fisika seperti pada prinsip
kerja kapal uap seerhana. Uap (steam) yang dimaksudkan uap air yaitu uap yang timbul akibat perubahan
fase air ( cair) menjadi uap dengan
cara pendidihan ( boiling ). Untuk melakukan proses pendidihan diperlukan energi
panas yang diperoleh dari sumber panas, misalnya dari pembakaran bahan bakar ( padat, cair, dan gas ) tenaga listrik dan gas panas sebagai
sisa proses kimia serta tenaga nuklir.
Penguapan
bisa saja terjadi disembarang
tempat dan waktu pada tekanan normal , bila diatas permukaan
zat cair tekanan turun dibawah tekanan
mutlak. Uap yang dihasilkan dengan
cara demikian tidak mempunyai
energi potensial, jadi tidak
dapat digunakan sebagai sumber
energi. Sudah beribu-ribu tahuan manusia bersahabat dengan uap air, yaitu
semenjak manusia melakukan
pekerjaan merebus ( boiling ), tetapi hanya baru
dua abad ini mereka baru menemui bagaimana untuk mempergunakan uap bagi
kepentingan mereka.
|
Para insinyur Yunani dan Romawi telah
mempunyai pengetahuan menarik tentang sifat-sifat uap dan air panas, tetapi tidak mencoba untuk memakai ilmunya tersebut. Hero dari Iskandar dengan Whirling
Aeolipyle mengembangkan prinsip turbin reaksi dan mesin jet sekarang
dalam bentuk sederhana, tetapi pada waktu itu direncanakan hanya sebagai permaianan. Tahun 1606 Giovanni Battista Della Porta merencanakan dua buah laboratorium percobaan yang memperlihatkan tenaga uap dan sistem kondensasi.
Oleh karna
itu, kita sebagai mahasiswa fisika harus mengetahui bagaimana konsep fisika
dapat menjelaskan hal tersebut. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat sebuah judul
“Prinsip Kerja Kapal Uap Sederhana”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan
makalah ini adalah untuk menjelaskan Prinsip
Kerja Kapal Uap Sederhana.
1.3 Tujuan pembahasan
a. Mengetahui prinsip kerja kapal uap
b. Membuktikan adanya hubungan antara hukum Newton 3 yaitu Hukum Aksi –
Reaksi, Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.
c. Membuktikan
bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak.
1.4
Manfaat
Pembahasan
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat untuk :
a. Bagi Peneliti, sebagai bahan pelengkap matakuliah Laboratorium fisika II.
b.
Bagi Mahasiswa atau Pembaca dapat bacaan tentang Prinsip
Kerja Kapal Uap Sederhana.
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kapal
Uap.
Kapal uap ini merupakan suatu permainan menggunakan
prinsip perubahan energi. Dari energi panas menjadi energi gas, gas itu sendiri
yang menghasilkan energi berupa dorongan. Dimana perubahan energi tersebut
dihasilkan dari pemanasan air oleh api yang di hasilkan oleh lilin, energi
tersebut menghasilkan perubahan suhu yang menghasilkan dorongan dan
tekananterhadap kondisi udara diluar (lingkungan sekitar).
Uap yang dihasilkan akan terdorong keluar dan akan
mendorong udara bebas sehingga kapal uap bisa melucur kedepan. Kombinasi uap
dan udara juga mempunyai perbandingan sama dengan kondisi udara bebas, hanya
saja perbedaannya suhu uap yang dihasilkan lebih panas.
Mesin uap menggunakan uap air sebagai media penghantar kalor. Uap biasa
disebut sebagai zat kerja mesin uap. Terdapat dua jenis mesin uap, yakni mesin
uap tipe bolak balik dan mesin uap turbin (turbin uap). Rancangan alatnya
sedikit berbeda tetapi kedua jenis mesin uap ini mempunyai kesamaan, yakni
menggunakan uap yang dipanaskan oleh pembakaran minyak, gas, batu bara atau
menggunakan energi nuklir.
2.2
Prinsip
Kerja kapal uap sederhana.
Cara kerja Mesin uap secara teoritis lebih sederhana dari motor
bakar karena sumber energi sudah terjadi pada pemanas ditempat lain. Mesin
uap adalah teknologi yang paling tua dari mesin penggerak tersebut.
Keberadaannya yang di mulai berdasarkan ide sederhana dari James Watt menggantikan hewan seperti kuda dan sapi sebagai pembantu kerja manusia pada saat itu baik sebagai kendaraan maupun sebagai mesin penggilingan di pabrik-pabrik gula.
Keberadaannya yang di mulai berdasarkan ide sederhana dari James Watt menggantikan hewan seperti kuda dan sapi sebagai pembantu kerja manusia pada saat itu baik sebagai kendaraan maupun sebagai mesin penggilingan di pabrik-pabrik gula.
|
Prinsip kerja kapal ini adalah dengan menggunakan
tekanan uap untuk mendorong kapal berjalan. Kapal tersebut dapat bergerak
karena adanya dorongan
dari uap yang keluar dari nosel yang
terletak pada sisi samping bejana. Tekanan uap yang tinggi akan memaksa air
keluar dari bejana.
Menurut Giovanni Battista della Porta
mengemukakan bahwa jika air dikonversikan menjadi uap dalam wadah tertutup
dapat menghasilkan peningkatan tekanan. Demikian pula sebaliknya, jika uap
dikondensasikan menjadi air dalam ruangan tertutup maka akan menghasilkan penurunan
tekanan.
Prinsip kerja kapal uap ini merupakan hubungan
antara hukum Newton III yaitu Hukum Aksi–Reaksi, Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.
2.2.1
Hukum
aksi-reaksi (Hukum Newton III)
Kapal uap juga menggunakan konsep hukum III Newton. Di mana mesin kapal uap
memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan
gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan. Kedua gaya tersebut mempunyai besar yang sama tetapi
mempunyai arah yang berlawanan. Kedua gaya aksi dan reaksi tersebut bekerja
pada benda yang berbeda. Bunyi
Hukum Newton III, “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka
benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar
gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan arah” (F aksi = - F reaksi).
2.2.2 Tekanan Uap
Tekanan uap adalah tekanan yang diberikan dinding wadah yang
tertutup saat zat cair di dalamnya menguap (berubah menjadi gas).Tekanan uap
yang tinggi akan memaksa air keluar dari bejana. Massa jenis adalah pengukur massa setiap satuan volume
benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah:
ρ = m.v
2.2.3
Perpindahan
kalor
Perpindahan
kalor pada kapal uap termasuk jenis perpindahan kalor secara konveksi.
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas dan hal ini
terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Rumus
perpindahan kalor:
Q = m . c . ∆T
Keteranag:
Q= Kalor yang
diterima atau dilepas suatu zat (Joule)
m= Massa zat
(Gram, Kilogram)
c= Kalor jenis
(Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
∆T= Perubahan suhu (°C)→ (t2 - t1)
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat : Laboratorium
Fisika USM
Waktu Penelitian :
Senin, 07 November 2016
3.2 Alat Dan Bahan Dalam Pembuatan Kapal Uap Sederhan.
1.
Gabus atau Styrofoam (Kurang lebih
20 cm x 10 cm)
2.
Kaleng bekas minuman/ sprite ramping
3.
Gunting dan Cuter
4.
Lilin 3 buah
5.
Kawat 50 cm
6.
Koin lebar 4 buah/ Triplek
7.
Baskom/ Ceper
8.
Air
9.
Plastik (menaruh sampah)
10. Korek Api
11. Double Tip
3.3 Cara Membuat Kapal Uap
Sederhana.
1. Potong gabus
dengan cutter membentuk runcing di satu sisi.
2. Melobangi
bagian atas kaleng dengan paku ukuran sedang.
3. Potong kawat
dengan panjang 25 cm sebanyak dua buah untuk penyangga kaleng, lilitkan dengan
tang di ujung kepala kaleng dan kaki kaleng.
4. Potong lilin
sama panjang sekitar 4 cm sebanyak 3 buah dan rekatkan pada uang koin kemudian
taruh lilin dan koin di atas gabus secara berjejer.
5. Isi
kaleng dengan air.
6.
|
Letakkan kaleng berisi air (sudah dirakit dengan
kawat).
7. Nyalakan
lilin dengan korek.
8. Taruh
rakitan gabus dan kaleng di atas baskom berisi air dan tunggu percobaan
menguap.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan dari kapal uap sederhana yang telah dibuat,
dapat dilihat sebagai berikut:
Kapal uap sederhana diatas ternyata membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak. Air dalam
kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari
lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Ini membuktikan
adanya konversi dari energi panas ke energi uap.
4.2
Pembahasan Penelitian
|
Setelah lilin dinyalakan dan ditunggu beberapa menit
air dalam kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena
ada energi panas dari lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan.
Dimana semakin lama
pemanasan yang diberikan pada kaleng maka semakin jauh jarak tempuh kapal tersebut di
dalam bejana. Dasar hukum kapal uap ini adalah hukum Newton ke III “Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tapi berlawan anarah”. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi
dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan gas tersebut memberikan
gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan kapal uap sederhana diatas ternyata
membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak. Air dalam
kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari
lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Ini membuktikan
adanya konversi dari energi panas ke energi uap. Prinsip kerja kapal ini
adalah dengan menggunakan tekanan uap untuk mendorong kapal berjalan. Kapal
tersebut dapat bergerak karena adanya dorongan dari uap yang keluar dari nosel
yang terletak pada sisi samping bejana. Tekanan uap yang tinggi akan memaksa
air keluar dari bejana. Selain itu, percobaan ini juga membuktikan
bahwa adanya hubungan antara hukum aksi reaksi, tekanan uap, massa jenis dan
perpindahan kalor yang menyebabkan kapal uap tersebut bisa berjalan.
5.2 Saran
Adapun saran didalam penelitan ini yang penulis ingin
kemukakan kepada pembaca, semoga dengan adanya makalah ini menjadi kajian awal dalam menganalogikan suatu
teknologi dengan alat dan bahan sederhana yang dapat menjadi salah satu bahan ajar dalam konsep antara hukum Newton 3 yaitu Hukum
,Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.
|
DAFTAR PUSTAKA
Efrizon.
2007. Fisika SMA X. Jakarta: Geneca exat.
Supiyanto. 2005. Fisika SMA XI . Jakarta : Erlangga.
Sutrisno. 1996. Fisika SMA XI . Bandung : Pustaka Setia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Fisika
merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam yang banyak menunjang kemajuan dan
pengembangan teknologi. Karena ilmu fisika merupakan kumpulan konsep-konsep
dasar tentang fenomena yang akan dijadikan pondasi untuk cikal bakal
terciptanya teknologi dan juga pengembangan ilmu fisika seperti pada prinsip
kerja kapal uap seerhana. Uap (steam) yang dimaksudkan uap air yaitu uap yang timbul akibat perubahan
fase air ( cair) menjadi uap dengan
cara pendidihan ( boiling ). Untuk melakukan proses pendidihan diperlukan energi
panas yang diperoleh dari sumber panas, misalnya dari pembakaran bahan bakar ( padat, cair, dan gas ) tenaga listrik dan gas panas sebagai
sisa proses kimia serta tenaga nuklir.
Penguapan
bisa saja terjadi disembarang
tempat dan waktu pada tekanan normal , bila diatas permukaan
zat cair tekanan turun dibawah tekanan
mutlak. Uap yang dihasilkan dengan
cara demikian tidak mempunyai
energi potensial, jadi tidak
dapat digunakan sebagai sumber
energi. Sudah beribu-ribu tahuan manusia bersahabat dengan uap air, yaitu
semenjak manusia melakukan
pekerjaan merebus ( boiling ), tetapi hanya baru
dua abad ini mereka baru menemui bagaimana untuk mempergunakan uap bagi
kepentingan mereka.
|
Para insinyur Yunani dan Romawi telah
mempunyai pengetahuan menarik tentang sifat-sifat uap dan air panas, tetapi tidak mencoba untuk memakai ilmunya tersebut. Hero dari Iskandar dengan Whirling
Aeolipyle mengembangkan prinsip turbin reaksi dan mesin jet sekarang
dalam bentuk sederhana, tetapi pada waktu itu direncanakan hanya sebagai permaianan. Tahun 1606 Giovanni Battista Della Porta merencanakan dua buah laboratorium percobaan yang memperlihatkan tenaga uap dan sistem kondensasi.
Oleh karna
itu, kita sebagai mahasiswa fisika harus mengetahui bagaimana konsep fisika
dapat menjelaskan hal tersebut. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat sebuah judul
“Prinsip Kerja Kapal Uap Sederhana”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan
makalah ini adalah untuk menjelaskan Prinsip
Kerja Kapal Uap Sederhana.
1.3 Tujuan pembahasan
a. Mengetahui prinsip kerja kapal uap
b. Membuktikan adanya hubungan antara hukum Newton 3 yaitu Hukum Aksi –
Reaksi, Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.
c. Membuktikan
bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak.
1.4
Manfaat
Pembahasan
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat untuk :
a. Bagi Peneliti, sebagai bahan pelengkap matakuliah Laboratorium fisika II.
b.
Bagi Mahasiswa atau Pembaca dapat bacaan tentang Prinsip
Kerja Kapal Uap Sederhana.
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kapal
Uap.
Kapal uap ini merupakan suatu permainan menggunakan
prinsip perubahan energi. Dari energi panas menjadi energi gas, gas itu sendiri
yang menghasilkan energi berupa dorongan. Dimana perubahan energi tersebut
dihasilkan dari pemanasan air oleh api yang di hasilkan oleh lilin, energi
tersebut menghasilkan perubahan suhu yang menghasilkan dorongan dan
tekananterhadap kondisi udara diluar (lingkungan sekitar).
Uap yang dihasilkan akan terdorong keluar dan akan
mendorong udara bebas sehingga kapal uap bisa melucur kedepan. Kombinasi uap
dan udara juga mempunyai perbandingan sama dengan kondisi udara bebas, hanya
saja perbedaannya suhu uap yang dihasilkan lebih panas.
Mesin uap menggunakan uap air sebagai media penghantar kalor. Uap biasa
disebut sebagai zat kerja mesin uap. Terdapat dua jenis mesin uap, yakni mesin
uap tipe bolak balik dan mesin uap turbin (turbin uap). Rancangan alatnya
sedikit berbeda tetapi kedua jenis mesin uap ini mempunyai kesamaan, yakni
menggunakan uap yang dipanaskan oleh pembakaran minyak, gas, batu bara atau
menggunakan energi nuklir.
2.2
Prinsip
Kerja kapal uap sederhana.
Cara kerja Mesin uap secara teoritis lebih sederhana dari motor
bakar karena sumber energi sudah terjadi pada pemanas ditempat lain. Mesin
uap adalah teknologi yang paling tua dari mesin penggerak tersebut.
Keberadaannya yang di mulai berdasarkan ide sederhana dari James Watt menggantikan hewan seperti kuda dan sapi sebagai pembantu kerja manusia pada saat itu baik sebagai kendaraan maupun sebagai mesin penggilingan di pabrik-pabrik gula.
Keberadaannya yang di mulai berdasarkan ide sederhana dari James Watt menggantikan hewan seperti kuda dan sapi sebagai pembantu kerja manusia pada saat itu baik sebagai kendaraan maupun sebagai mesin penggilingan di pabrik-pabrik gula.
|
Prinsip kerja kapal ini adalah dengan menggunakan
tekanan uap untuk mendorong kapal berjalan. Kapal tersebut dapat bergerak
karena adanya dorongan
dari uap yang keluar dari nosel yang
terletak pada sisi samping bejana. Tekanan uap yang tinggi akan memaksa air
keluar dari bejana.
Menurut Giovanni Battista della Porta
mengemukakan bahwa jika air dikonversikan menjadi uap dalam wadah tertutup
dapat menghasilkan peningkatan tekanan. Demikian pula sebaliknya, jika uap
dikondensasikan menjadi air dalam ruangan tertutup maka akan menghasilkan penurunan
tekanan.
Prinsip kerja kapal uap ini merupakan hubungan
antara hukum Newton III yaitu Hukum Aksi–Reaksi, Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.
2.2.1
Hukum
aksi-reaksi (Hukum Newton III)
Kapal uap juga menggunakan konsep hukum III Newton. Di mana mesin kapal uap
memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan
gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan. Kedua gaya tersebut mempunyai besar yang sama tetapi
mempunyai arah yang berlawanan. Kedua gaya aksi dan reaksi tersebut bekerja
pada benda yang berbeda. Bunyi
Hukum Newton III, “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka
benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar
gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan arah” (F aksi = - F reaksi).
2.2.2 Tekanan Uap
Tekanan uap adalah tekanan yang diberikan dinding wadah yang
tertutup saat zat cair di dalamnya menguap (berubah menjadi gas).Tekanan uap
yang tinggi akan memaksa air keluar dari bejana. Massa jenis adalah pengukur massa setiap satuan volume
benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah:
ρ = m.v
2.2.3
Perpindahan
kalor
Perpindahan
kalor pada kapal uap termasuk jenis perpindahan kalor secara konveksi.
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas dan hal ini
terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Rumus
perpindahan kalor:
Q = m . c . ∆T
Keteranag:
Q= Kalor yang
diterima atau dilepas suatu zat (Joule)
m= Massa zat
(Gram, Kilogram)
c= Kalor jenis
(Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
∆T= Perubahan suhu (°C)→ (t2 - t1)
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat : Laboratorium
Fisika USM
Waktu Penelitian :
Senin, 07 November 2016
3.2 Alat Dan Bahan Dalam Pembuatan Kapal Uap Sederhan.
1.
Gabus atau Styrofoam (Kurang lebih
20 cm x 10 cm)
2.
Kaleng bekas minuman/ sprite ramping
3.
Gunting dan Cuter
4.
Lilin 3 buah
5.
Kawat 50 cm
6.
Koin lebar 4 buah/ Triplek
7.
Baskom/ Ceper
8.
Air
9.
Plastik (menaruh sampah)
10. Korek Api
11. Double Tip
3.3 Cara Membuat Kapal Uap
Sederhana.
1. Potong gabus
dengan cutter membentuk runcing di satu sisi.
2. Melobangi
bagian atas kaleng dengan paku ukuran sedang.
3. Potong kawat
dengan panjang 25 cm sebanyak dua buah untuk penyangga kaleng, lilitkan dengan
tang di ujung kepala kaleng dan kaki kaleng.
4. Potong lilin
sama panjang sekitar 4 cm sebanyak 3 buah dan rekatkan pada uang koin kemudian
taruh lilin dan koin di atas gabus secara berjejer.
5. Isi
kaleng dengan air.
6.
|
Letakkan kaleng berisi air (sudah dirakit dengan
kawat).
7. Nyalakan
lilin dengan korek.
8. Taruh
rakitan gabus dan kaleng di atas baskom berisi air dan tunggu percobaan
menguap.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan dari kapal uap sederhana yang telah dibuat,
dapat dilihat sebagai berikut:
Kapal uap sederhana diatas ternyata membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak. Air dalam
kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari
lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Ini membuktikan
adanya konversi dari energi panas ke energi uap.
4.2
Pembahasan Penelitian
|
Setelah lilin dinyalakan dan ditunggu beberapa menit
air dalam kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena
ada energi panas dari lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan.
Dimana semakin lama
pemanasan yang diberikan pada kaleng maka semakin jauh jarak tempuh kapal tersebut di
dalam bejana. Dasar hukum kapal uap ini adalah hukum Newton ke III “Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tapi berlawan anarah”. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi
dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan gas tersebut memberikan
gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan kapal uap sederhana diatas ternyata
membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak. Air dalam
kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari
lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Ini membuktikan
adanya konversi dari energi panas ke energi uap. Prinsip kerja kapal ini
adalah dengan menggunakan tekanan uap untuk mendorong kapal berjalan. Kapal
tersebut dapat bergerak karena adanya dorongan dari uap yang keluar dari nosel
yang terletak pada sisi samping bejana. Tekanan uap yang tinggi akan memaksa
air keluar dari bejana. Selain itu, percobaan ini juga membuktikan
bahwa adanya hubungan antara hukum aksi reaksi, tekanan uap, massa jenis dan
perpindahan kalor yang menyebabkan kapal uap tersebut bisa berjalan.
5.2 Saran
Adapun saran didalam penelitan ini yang penulis ingin
kemukakan kepada pembaca, semoga dengan adanya makalah ini menjadi kajian awal dalam menganalogikan suatu
teknologi dengan alat dan bahan sederhana yang dapat menjadi salah satu bahan ajar dalam konsep antara hukum Newton 3 yaitu Hukum
,Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.
|
DAFTAR PUSTAKA
Efrizon.
2007. Fisika SMA X. Jakarta: Geneca exat.
Supiyanto. 2005. Fisika SMA XI . Jakarta : Erlangga.
Sutrisno. 1996. Fisika SMA XI . Bandung : Pustaka Setia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar