Senin, 07 November 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Fisika merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam yang banyak menunjang kemajuan dan pengembangan teknologi. Karena ilmu fisika merupakan kumpulan konsep-konsep dasar tentang fenomena yang akan dijadikan pondasi untuk cikal bakal terciptanya teknologi dan juga pengembangan ilmu fisika seperti pada prinsip kerja kapal uap seerhana. Uap (steam) yang dimaksudkan uap air yaitu uap yang timbul akibat perubahan fase air ( cair) menjadi uap dengan cara pendidihan ( boiling ). Untuk melakukan proses pendidihan diperlukan energi panas yang diperoleh dari sumber panas, misalnya dari pembakaran bahan bakar ( padat, cair, dan gas ) tenaga listrik dan gas panas sebagai sisa proses kimia serta tenaga nuklir.
Penguapan bisa saja terjadi disembarang tempat dan waktu pada tekanan normal , bila diatas permukaan zat cair tekanan turun dibawah tekanan mutlak. Uap yang dihasilkan dengan cara demikian tidak mempunyai energi potensial, jadi tidak dapat digunakan sebagai sumber energi. Sudah beribu-ribu tahuan manusia bersahabat dengan uap air, yaitu semenjak manusia melakukan pekerjaan merebus ( boiling ), tetapi hanya baru dua abad ini mereka baru menemui bagaimana untuk mempergunakan uap bagi kepentingan mereka.
1
 
Para insinyur Yunani dan Romawi telah mempunyai pengetahuan menarik tentang sifat-sifat uap dan air panas, tetapi tidak mencoba untuk memakai ilmunya tersebut. Hero dari Iskandar dengan Whirling Aeolipyle mengembangkan prinsip turbin reaksi dan mesin jet sekarang  dalam bentuk sederhana, tetapi pada waktu itu direncanakan hanya sebagai permaianan. Tahun 1606 Giovanni Battista Della Porta merencanakan dua buah laboratorium percobaan yang memperlihatkan tenaga uap dan sistem kondensasi.
Oleh karna itu, kita sebagai mahasiswa fisika harus mengetahui bagaimana konsep fisika dapat menjelaskan hal tersebut. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat sebuah judul “Prinsip Kerja Kapal Uap Sederhana”.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan Prinsip Kerja Kapal Uap Sederhana.
1.3  Tujuan pembahasan
a.       Mengetahui prinsip kerja kapal uap
b.      Membuktikan adanya hubungan antara hukum Newton 3 yaitu Hukum Aksi – Reaksi, Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.
c.       Membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak.
1.4  Manfaat Pembahasan
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat untuk :
a.       Bagi Peneliti, sebagai bahan pelengkap matakuliah Laboratorium fisika II.
b.      Bagi Mahasiswa atau Pembaca dapat bacaan tentang Prinsip Kerja Kapal Uap Sederhana.










BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kapal Uap.
Kapal uap ini merupakan suatu permainan menggunakan prinsip perubahan energi. Dari energi panas menjadi energi gas, gas itu sendiri yang menghasilkan energi berupa dorongan. Dimana perubahan energi tersebut dihasilkan dari pemanasan air oleh api yang di hasilkan oleh lilin, energi tersebut menghasilkan perubahan suhu yang menghasilkan dorongan dan tekananterhadap kondisi udara diluar (lingkungan sekitar).
Uap yang dihasilkan akan terdorong keluar dan akan mendorong udara bebas sehingga kapal uap bisa melucur kedepan. Kombinasi uap dan udara juga mempunyai perbandingan sama dengan kondisi udara bebas, hanya saja perbedaannya suhu uap yang dihasilkan lebih panas.
Mesin uap menggunakan uap air sebagai media penghantar kalor. Uap biasa disebut sebagai zat kerja mesin uap. Terdapat dua jenis mesin uap, yakni mesin uap tipe bolak balik dan mesin uap turbin (turbin uap). Rancangan alatnya sedikit berbeda tetapi kedua jenis mesin uap ini mempunyai kesamaan, yakni menggunakan uap yang dipanaskan oleh pembakaran minyak, gas, batu bara atau menggunakan energi nuklir.
                                      
2.2  Prinsip Kerja kapal uap sederhana.
Cara kerja Mesin uap secara teoritis lebih sederhana dari motor bakar karena sumber  energi sudah terjadi pada pemanas ditempat lain. Mesin uap adalah teknologi yang paling tua dari mesin penggerak tersebut.
Keberadaannya yang di mulai berdasarkan ide sederhana dari James Watt menggantikan hewan seperti kuda dan sapi sebagai  pembantu kerja manusia pada saat itu baik sebagai kendaraan maupun sebagai mesin penggilingan di pabrik-pabrik gula.
3
 
Prinsip kerja kapal ini adalah dengan menggunakan tekanan uap untuk mendorong kapal berjalan. Kapal tersebut dapat bergerak karena adanya dorongan
dari uap yang keluar dari nosel yang terletak pada sisi samping bejana. Tekanan uap yang tinggi akan memaksa air keluar dari bejana.
Menurut Giovanni Battista della Porta mengemukakan bahwa jika air dikonversikan menjadi uap dalam wadah tertutup dapat menghasilkan peningkatan tekanan. Demikian pula sebaliknya, jika uap dikondensasikan menjadi air dalam ruangan tertutup maka akan menghasilkan penurunan tekanan.
Prinsip kerja kapal uap ini merupakan hubungan antara hukum Newton III yaitu Hukum Aksi–Reaksi, Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.
2.2.1        Hukum aksi-reaksi (Hukum Newton III)
Kapal uap juga menggunakan konsep hukum III Newton. Di mana mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan. Kedua gaya tersebut mempunyai besar yang sama tetapi mempunyai arah yang berlawanan. Kedua gaya aksi dan reaksi tersebut bekerja pada benda yang berbeda. Bunyi Hukum Newton III, “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan arah” (F aksi = - F reaksi).
2.2.2 Tekanan Uap

Tekanan uap adalah tekanan yang diberikan dinding wadah yang tertutup saat zat cair di dalamnya menguap (berubah menjadi gas).Tekanan uap yang tinggi akan memaksa air keluar dari bejana. Massa jenis adalah pengukur massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah:
 ρ = m.v




2.2.3        Perpindahan kalor
Perpindahan kalor pada kapal uap termasuk jenis perpindahan kalor secara konveksi. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas dan hal ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Rumus perpindahan kalor:

            Q = m . c . ∆T 
Keteranag:
                     Q= Kalor yang diterima atau dilepas suatu zat (Joule)
                     m= Massa zat (Gram, Kilogram)
                     c= Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
                  ∆T= Perubahan suhu (°C)→ (t2 - t1)














                                                                                                                           

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat                              : Laboratorium Fisika USM
Waktu Penelitian                : Senin, 07 November 2016
3.2 Alat Dan Bahan Dalam Pembuatan Kapal Uap Sederhan.
1.      Gabus atau Styrofoam (Kurang lebih 20 cm x 10 cm)
2.      Kaleng bekas minuman/ sprite ramping
3.      Gunting dan Cuter
4.      Lilin 3 buah
5.      Kawat 50 cm
6.      Koin lebar 4 buah/ Triplek
7.      Baskom/ Ceper
8.      Air
9.      Plastik (menaruh sampah)
10.  Korek Api
11.  Double Tip

3.3  Cara Membuat Kapal Uap Sederhana.
1.      Potong gabus dengan cutter membentuk runcing di satu sisi.
2.      Melobangi bagian atas kaleng dengan paku ukuran sedang.
3.      Potong kawat dengan panjang 25 cm sebanyak dua buah untuk penyangga kaleng, lilitkan dengan tang di ujung kepala kaleng dan kaki kaleng.
4.      Potong lilin sama panjang sekitar 4 cm sebanyak 3 buah dan rekatkan pada uang koin kemudian taruh lilin dan koin di atas gabus secara berjejer.
5.       Isi kaleng dengan air.
6.     
6
 
Letakkan kaleng berisi air (sudah dirakit dengan kawat).
7.      Nyalakan lilin dengan korek.
8.       Taruh rakitan gabus dan kaleng di atas baskom berisi air dan tunggu percobaan menguap.
















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan dari kapal uap sederhana yang telah dibuat, dapat dilihat sebagai berikut:
          Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_CXYA2VvPoeRphBNOs2KL1bUlq3EYPyhYtMVqIbtv4TRhLBGC8EMwSvSi76zKAYMepJBNH-bd7AmlgJ3cWW5GBXe0TVoYv68ynXFQEW9lyZKq_K-7HlUCI3GmpWM1Pq5BaGhYtSqwmnpO/s1600/42.jpg
Kapal uap sederhana diatas ternyata membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak. Air dalam kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Ini membuktikan adanya konversi dari energi panas ke energi uap.
4.2 Pembahasan Penelitian
8
 
Setelah lilin dinyalakan dan ditunggu beberapa menit air dalam kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Dimana semakin lama pemanasan yang diberikan pada kaleng maka semakin jauh jarak tempuh kapal tersebut di dalam bejana. Dasar hukum kapal uap ini adalah hukum Newton ke III  “Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tapi berlawan anarah”. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan kapal uap sederhana diatas ternyata membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak. Air dalam kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Ini membuktikan adanya konversi dari energi panas ke energi uap. Prinsip kerja kapal ini adalah dengan menggunakan tekanan uap untuk mendorong kapal berjalan. Kapal tersebut dapat bergerak karena adanya dorongan dari uap yang keluar dari nosel yang terletak pada sisi samping bejana. Tekanan uap yang tinggi akan memaksa air keluar dari bejana. Selain itu, percobaan ini juga membuktikan bahwa adanya hubungan antara hukum aksi reaksi, tekanan uap, massa jenis dan perpindahan kalor yang menyebabkan kapal uap tersebut bisa berjalan.

5.2  Saran
Adapun saran didalam penelitan ini yang penulis ingin kemukakan kepada pembaca, semoga dengan adanya makalah ini menjadi kajian awal dalam menganalogikan suatu teknologi dengan alat dan bahan sederhana yang dapat menjadi salah satu bahan ajar dalam konsep antara hukum Newton 3 yaitu Hukum ,Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.

           




9
 
 


DAFTAR PUSTAKA
Efrizon. 2007. Fisika SMA X. Jakarta: Geneca exat.
Supiyanto. 2005. Fisika SMA XI . Jakarta : Erlangga.
Sutrisno. 1996. Fisika SMA XI . Bandung : Pustaka Setia.

 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Fisika merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam yang banyak menunjang kemajuan dan pengembangan teknologi. Karena ilmu fisika merupakan kumpulan konsep-konsep dasar tentang fenomena yang akan dijadikan pondasi untuk cikal bakal terciptanya teknologi dan juga pengembangan ilmu fisika seperti pada prinsip kerja kapal uap seerhana. Uap (steam) yang dimaksudkan uap air yaitu uap yang timbul akibat perubahan fase air ( cair) menjadi uap dengan cara pendidihan ( boiling ). Untuk melakukan proses pendidihan diperlukan energi panas yang diperoleh dari sumber panas, misalnya dari pembakaran bahan bakar ( padat, cair, dan gas ) tenaga listrik dan gas panas sebagai sisa proses kimia serta tenaga nuklir.
Penguapan bisa saja terjadi disembarang tempat dan waktu pada tekanan normal , bila diatas permukaan zat cair tekanan turun dibawah tekanan mutlak. Uap yang dihasilkan dengan cara demikian tidak mempunyai energi potensial, jadi tidak dapat digunakan sebagai sumber energi. Sudah beribu-ribu tahuan manusia bersahabat dengan uap air, yaitu semenjak manusia melakukan pekerjaan merebus ( boiling ), tetapi hanya baru dua abad ini mereka baru menemui bagaimana untuk mempergunakan uap bagi kepentingan mereka.
1
 
Para insinyur Yunani dan Romawi telah mempunyai pengetahuan menarik tentang sifat-sifat uap dan air panas, tetapi tidak mencoba untuk memakai ilmunya tersebut. Hero dari Iskandar dengan Whirling Aeolipyle mengembangkan prinsip turbin reaksi dan mesin jet sekarang  dalam bentuk sederhana, tetapi pada waktu itu direncanakan hanya sebagai permaianan. Tahun 1606 Giovanni Battista Della Porta merencanakan dua buah laboratorium percobaan yang memperlihatkan tenaga uap dan sistem kondensasi.
Oleh karna itu, kita sebagai mahasiswa fisika harus mengetahui bagaimana konsep fisika dapat menjelaskan hal tersebut. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat sebuah judul “Prinsip Kerja Kapal Uap Sederhana”.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan Prinsip Kerja Kapal Uap Sederhana.
1.3  Tujuan pembahasan
a.       Mengetahui prinsip kerja kapal uap
b.      Membuktikan adanya hubungan antara hukum Newton 3 yaitu Hukum Aksi – Reaksi, Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.
c.       Membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak.
1.4  Manfaat Pembahasan
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat untuk :
a.       Bagi Peneliti, sebagai bahan pelengkap matakuliah Laboratorium fisika II.
b.      Bagi Mahasiswa atau Pembaca dapat bacaan tentang Prinsip Kerja Kapal Uap Sederhana.










BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kapal Uap.
Kapal uap ini merupakan suatu permainan menggunakan prinsip perubahan energi. Dari energi panas menjadi energi gas, gas itu sendiri yang menghasilkan energi berupa dorongan. Dimana perubahan energi tersebut dihasilkan dari pemanasan air oleh api yang di hasilkan oleh lilin, energi tersebut menghasilkan perubahan suhu yang menghasilkan dorongan dan tekananterhadap kondisi udara diluar (lingkungan sekitar).
Uap yang dihasilkan akan terdorong keluar dan akan mendorong udara bebas sehingga kapal uap bisa melucur kedepan. Kombinasi uap dan udara juga mempunyai perbandingan sama dengan kondisi udara bebas, hanya saja perbedaannya suhu uap yang dihasilkan lebih panas.
Mesin uap menggunakan uap air sebagai media penghantar kalor. Uap biasa disebut sebagai zat kerja mesin uap. Terdapat dua jenis mesin uap, yakni mesin uap tipe bolak balik dan mesin uap turbin (turbin uap). Rancangan alatnya sedikit berbeda tetapi kedua jenis mesin uap ini mempunyai kesamaan, yakni menggunakan uap yang dipanaskan oleh pembakaran minyak, gas, batu bara atau menggunakan energi nuklir.
                                      
2.2  Prinsip Kerja kapal uap sederhana.
Cara kerja Mesin uap secara teoritis lebih sederhana dari motor bakar karena sumber  energi sudah terjadi pada pemanas ditempat lain. Mesin uap adalah teknologi yang paling tua dari mesin penggerak tersebut.
Keberadaannya yang di mulai berdasarkan ide sederhana dari James Watt menggantikan hewan seperti kuda dan sapi sebagai  pembantu kerja manusia pada saat itu baik sebagai kendaraan maupun sebagai mesin penggilingan di pabrik-pabrik gula.
3
 
Prinsip kerja kapal ini adalah dengan menggunakan tekanan uap untuk mendorong kapal berjalan. Kapal tersebut dapat bergerak karena adanya dorongan
dari uap yang keluar dari nosel yang terletak pada sisi samping bejana. Tekanan uap yang tinggi akan memaksa air keluar dari bejana.
Menurut Giovanni Battista della Porta mengemukakan bahwa jika air dikonversikan menjadi uap dalam wadah tertutup dapat menghasilkan peningkatan tekanan. Demikian pula sebaliknya, jika uap dikondensasikan menjadi air dalam ruangan tertutup maka akan menghasilkan penurunan tekanan.
Prinsip kerja kapal uap ini merupakan hubungan antara hukum Newton III yaitu Hukum Aksi–Reaksi, Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.
2.2.1        Hukum aksi-reaksi (Hukum Newton III)
Kapal uap juga menggunakan konsep hukum III Newton. Di mana mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan. Kedua gaya tersebut mempunyai besar yang sama tetapi mempunyai arah yang berlawanan. Kedua gaya aksi dan reaksi tersebut bekerja pada benda yang berbeda. Bunyi Hukum Newton III, “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan arah” (F aksi = - F reaksi).
2.2.2 Tekanan Uap

Tekanan uap adalah tekanan yang diberikan dinding wadah yang tertutup saat zat cair di dalamnya menguap (berubah menjadi gas).Tekanan uap yang tinggi akan memaksa air keluar dari bejana. Massa jenis adalah pengukur massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah:
 ρ = m.v




2.2.3        Perpindahan kalor
Perpindahan kalor pada kapal uap termasuk jenis perpindahan kalor secara konveksi. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas dan hal ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Rumus perpindahan kalor:

            Q = m . c . ∆T 
Keteranag:
                     Q= Kalor yang diterima atau dilepas suatu zat (Joule)
                     m= Massa zat (Gram, Kilogram)
                     c= Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
                  ∆T= Perubahan suhu (°C)→ (t2 - t1)














                                                                                                                           

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat                              : Laboratorium Fisika USM
Waktu Penelitian                : Senin, 07 November 2016
3.2 Alat Dan Bahan Dalam Pembuatan Kapal Uap Sederhan.
1.      Gabus atau Styrofoam (Kurang lebih 20 cm x 10 cm)
2.      Kaleng bekas minuman/ sprite ramping
3.      Gunting dan Cuter
4.      Lilin 3 buah
5.      Kawat 50 cm
6.      Koin lebar 4 buah/ Triplek
7.      Baskom/ Ceper
8.      Air
9.      Plastik (menaruh sampah)
10.  Korek Api
11.  Double Tip

3.3  Cara Membuat Kapal Uap Sederhana.
1.      Potong gabus dengan cutter membentuk runcing di satu sisi.
2.      Melobangi bagian atas kaleng dengan paku ukuran sedang.
3.      Potong kawat dengan panjang 25 cm sebanyak dua buah untuk penyangga kaleng, lilitkan dengan tang di ujung kepala kaleng dan kaki kaleng.
4.      Potong lilin sama panjang sekitar 4 cm sebanyak 3 buah dan rekatkan pada uang koin kemudian taruh lilin dan koin di atas gabus secara berjejer.
5.       Isi kaleng dengan air.
6.     
6
 
Letakkan kaleng berisi air (sudah dirakit dengan kawat).
7.      Nyalakan lilin dengan korek.
8.       Taruh rakitan gabus dan kaleng di atas baskom berisi air dan tunggu percobaan menguap.
















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan dari kapal uap sederhana yang telah dibuat, dapat dilihat sebagai berikut:
          Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_CXYA2VvPoeRphBNOs2KL1bUlq3EYPyhYtMVqIbtv4TRhLBGC8EMwSvSi76zKAYMepJBNH-bd7AmlgJ3cWW5GBXe0TVoYv68ynXFQEW9lyZKq_K-7HlUCI3GmpWM1Pq5BaGhYtSqwmnpO/s1600/42.jpg
Kapal uap sederhana diatas ternyata membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak. Air dalam kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Ini membuktikan adanya konversi dari energi panas ke energi uap.
4.2 Pembahasan Penelitian
8
 
Setelah lilin dinyalakan dan ditunggu beberapa menit air dalam kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Dimana semakin lama pemanasan yang diberikan pada kaleng maka semakin jauh jarak tempuh kapal tersebut di dalam bejana. Dasar hukum kapal uap ini adalah hukum Newton ke III  “Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tapi berlawan anarah”. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan kapal uap sederhana diatas ternyata membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak. Air dalam kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari lilin yang membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Ini membuktikan adanya konversi dari energi panas ke energi uap. Prinsip kerja kapal ini adalah dengan menggunakan tekanan uap untuk mendorong kapal berjalan. Kapal tersebut dapat bergerak karena adanya dorongan dari uap yang keluar dari nosel yang terletak pada sisi samping bejana. Tekanan uap yang tinggi akan memaksa air keluar dari bejana. Selain itu, percobaan ini juga membuktikan bahwa adanya hubungan antara hukum aksi reaksi, tekanan uap, massa jenis dan perpindahan kalor yang menyebabkan kapal uap tersebut bisa berjalan.

5.2  Saran
Adapun saran didalam penelitan ini yang penulis ingin kemukakan kepada pembaca, semoga dengan adanya makalah ini menjadi kajian awal dalam menganalogikan suatu teknologi dengan alat dan bahan sederhana yang dapat menjadi salah satu bahan ajar dalam konsep antara hukum Newton 3 yaitu Hukum ,Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.

           




9
 
 

DAFTAR PUSTAKA
Efrizon. 2007. Fisika SMA X. Jakarta: Geneca exat.
Supiyanto. 2005. Fisika SMA XI . Jakarta : Erlangga.
Sutrisno. 1996. Fisika SMA XI . Bandung : Pustaka Setia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar